sejarah pesawat tanpa awak atau drone
Penggunaan dan pengembangan teknologi drone muncul sejak awal abad 19, sebelum perang dunia I, pertama kali di tanggal 22 Agustus 1849.
Pada saat itu, ada pertempuran antara Austria melawan kota Venesia, Italia.
Austria yang menguasai mayoritas wilayah Italia meluncurkan ratusan balon dari kapal Austria Vulcano.
Dan balon - balon tersebut pun berhasil mengenai target, walaupun beberapa diantaranya justru meleset berubah arah karena tertiup angin dan malah meledak di perbatasan Austria dan Italia.
Kemudian, pada 8 November 1898, Nicolas Tesla, penemu AS keturunan Serbia mematenkan remote control atau pengendali jarak jauh temuannya.
Remote control ini menjadi dasar ilmu robotik kontemporer.
Tesla membuat kapal dan balon yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Perkembangan Drone.
Berasal dari pertempuran tersebut, pada tahun 1916, sebuah konsep pesawat tanpa awak dibuat dan diberi nama “Aerial Target”.
Namun sepanjang pembuatannya, ternyata alat tersebut tak kunjung diterbangkan. Namun beberapa waktu kemudian, debut pesawat tanpa awak bernama “Hewitt-Sperry Automatic Airpane” pun selesai diproduksi. Dan pesawat tanpa awak jenis ini yang pertama kali terbang dengan membawa misi bom terbang.
Teknologi tersebut pun sudah mengusung konsep Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan dapat dikontrol dari jarak jauh.
Penggunaanya pun untuk meluncurkan terpedo udara atau rudar jelajah. Dan pada saat itu, pesawat tanpa awak tersebut pun dikendalikan menggunakan giroskop.
Sepanjang kiprah Hewitt-Sperry Automatic Airplane, militer Angkatan Darat Amerika Serikat pun mencoba mengambil alih pengembangannya. Pada tahun 1917, pesawat tersebut akhirnya dikembangkan sebagai mesin terpedo udara milik militer negeri paman sam itu.
Dan pada tahun 1918, debut lanjutan pesawat tanpa awak tersebut melahirkan generasi selanjutnya yang diberinama “Bug Kettering”.
Setelah itu, pesawat tanpa awak tersebut digunakan untuk peperangan pada era Perang Dunia I. Perkembangannya pun lambat laun bukan hanya dilakukan oleh Amerika saja.
Pada tahun 1931, pesawat tanpa awak bernama “Fairey Queen” juga dikembangkan oleh Inggris. Dan paada tahun 1935 bersamaan dengan lahirnya generasi pesawat tanpa awak bernama “DH.82B Queen Bee” hasil pengembangan Inggris pun menjadi awal mula munculnya sebutan “Drone”.
Pada saat itu, ada pertempuran antara Austria melawan kota Venesia, Italia.
Austria yang menguasai mayoritas wilayah Italia meluncurkan ratusan balon dari kapal Austria Vulcano.
Dan balon - balon tersebut pun berhasil mengenai target, walaupun beberapa diantaranya justru meleset berubah arah karena tertiup angin dan malah meledak di perbatasan Austria dan Italia.
Kemudian, pada 8 November 1898, Nicolas Tesla, penemu AS keturunan Serbia mematenkan remote control atau pengendali jarak jauh temuannya.
Remote control ini menjadi dasar ilmu robotik kontemporer.
Tesla membuat kapal dan balon yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Perkembangan Drone.
Berasal dari pertempuran tersebut, pada tahun 1916, sebuah konsep pesawat tanpa awak dibuat dan diberi nama “Aerial Target”.
Namun sepanjang pembuatannya, ternyata alat tersebut tak kunjung diterbangkan. Namun beberapa waktu kemudian, debut pesawat tanpa awak bernama “Hewitt-Sperry Automatic Airpane” pun selesai diproduksi. Dan pesawat tanpa awak jenis ini yang pertama kali terbang dengan membawa misi bom terbang.
Teknologi tersebut pun sudah mengusung konsep Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan dapat dikontrol dari jarak jauh.
Penggunaanya pun untuk meluncurkan terpedo udara atau rudar jelajah. Dan pada saat itu, pesawat tanpa awak tersebut pun dikendalikan menggunakan giroskop.
Sepanjang kiprah Hewitt-Sperry Automatic Airplane, militer Angkatan Darat Amerika Serikat pun mencoba mengambil alih pengembangannya. Pada tahun 1917, pesawat tersebut akhirnya dikembangkan sebagai mesin terpedo udara milik militer negeri paman sam itu.
Dan pada tahun 1918, debut lanjutan pesawat tanpa awak tersebut melahirkan generasi selanjutnya yang diberinama “Bug Kettering”.
Setelah itu, pesawat tanpa awak tersebut digunakan untuk peperangan pada era Perang Dunia I. Perkembangannya pun lambat laun bukan hanya dilakukan oleh Amerika saja.
Pada tahun 1931, pesawat tanpa awak bernama “Fairey Queen” juga dikembangkan oleh Inggris. Dan paada tahun 1935 bersamaan dengan lahirnya generasi pesawat tanpa awak bernama “DH.82B Queen Bee” hasil pengembangan Inggris pun menjadi awal mula munculnya sebutan “Drone”.
Komentar
Posting Komentar